Sabtu, 06 Desember 2014

TELEMATIKA INTERFACE


1.      Pengertian Interface
Interface atau antarmuka secara umum adalah sebuah titik, wilayah, atau permukaan dimana dua zat atau benda berbeda bertemu; dan digunakan secara metafora sebagai perbatasan antar benda. Bentuk kerjanya berarti menghubungkan dua titik atau lebih  benda pada suatu titik atau batasan yang terbagi, atau untuk menyiapkan kedua benda untuk tujuan tersebut.
Secara khusus, pengertian interface dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bidang:
·         Interface pengguna adalah fungsi dan atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna.
·         Di bidang teknik komputer, interface adalah :
1.      Batasan fifik dari subsistem atau alat.
2.      Sebuah bagian atau sirkuit di beberapa subsistem yang mengirim atau menerima sinyal ke atau dari subsistem lainnya: antamuka jaringan, antarmuka video, kartu network.
3.      Sebuah standar yang menjelaskan sebuah himpunan karakteristik yang berfungsi, karakteristik interkoneksifisik umum, dan karakteristik signal untuk pertukaran data atau signal; antarmuka USB, antarmuka SCSI
·         Di bidang telekomunikasi, interface merupakan sebuah titik terkoneksi antara pengguna peralatan terminal dan fasilitas komuikasi komersial.
·         Untuk bidang teknik softwaqre, interface adalah sebiah spesifikasi dari properti sebuah komponen software yang komponen lainnya dapat bergantung kepadanya.
·         Di bidang kimia, interface adalah permukaan antara dua fase yang berbeda dan campuran “heterogeneous”.
·         Di bidang geologi, interface adalah sebuah permukaan atau lapisan “anamlous” antara dua “epoch” geologikal yang berbeda atau jenis batuan.
·         Untuk sistem operasi, interface merupakan suatu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Interface dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
A.    CLI (Command Line Interface)
B.     GUI (Graphics User Interface)

2.      Pengertian Telematika
Istilah telematika dipopulerkan pertama kali pada tahun tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjuduk ‘L’information de la Societe’. Kata telematika berasal dari bahasa Perancis: “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari telecomunication and informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep computing dan communication. Istilah telematics juga dikenal sebagai ‘the new hybird technology’ yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi suatu terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.
Dalam penghantar MK. Hukum telematika UI,istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net
Secara umum, istilah telematika juga dipakai untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atu GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology). Secara spesifik, istilah telematika ini dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas
Secara keseluruhan, telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangakauan seluruh dunia, dan melalui berbagai cara. Cara yang dimaksud adalah melalui perantaraan suara, huruf, gambar, data atau kombinasi-kombinasinya.
3.      Pengenalan Telematika Interface
Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface telematika, yaitu:
1.      HUD (Head Up Display) System
Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.
2.      Tangible User Interface (TUI)
Pada sebuah pantai, ada tanah dan lautan, kita menghadapi suatu tantangan untuk mempertemukan kedua tempat tinggal kita antara dunia fisik dan dunia digital. Informasi digital merendam organ visual dan indera perasa kita, tetapi tubuh kita tetap merasakan atau berada di dunia fisik. Jendela unuk ruang digital terbatas pada layar datar persegi dan piksel atau “painted bits”. Sayangnya, orang tidak dapat merasakan keberadaan informasi digital melalui tangan dan tubuhnya.
Bayangkan sebuah gunug es, sejumlah massa es yang mengambang di lautan. Hal tersebut merupakan metafora dari TUI (Tangible User Interface). TUI memberikan bentuk fisik ke informasi digital dan komputasi, menyelamatkan bit dari bagian bawah air, pengaturan pengapungan, dan membuatnya langsung bisa dikendalikan dengan tangan manusia. TUI dibangun atas dasar ketrampilan dan penemapatan informasi fisik yang berwujud digital di dalam ruang fisik. Tantangan rancangannya adlah ekstensi mulus dari affordance fisik dari objek ke dalam domain digital (Ishii dan Ullmer, 1997).

Ada terdapat 4 buah karakteristik dari TUI, yaitu:
·         Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
·         Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
·         Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
·         Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
3.      Computer Vision
Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat keputusan. Computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer vision diharapkan memiliki kemmpuan tingkat tinggi sebagaiman human visual. Kemampuan itu diantaranya adalah:
·         Object detection → Apakah sebuah objek ada pada scene? Jika begiru, dimana batasan-batasannya..?
·         Recognation → Menempatkan label pada objek.
·         Description → Menugaskan properti kepada objek.
·         3D Inference → Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat.
·         Interpreting motion → Menafsirkan gerakan.
4.      Browsing Data Audio
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
·         Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
·         Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
·         Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
5.      Speech Recognation
Speech recognation (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah komando untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilakukan secara otomatis dengan komando suara.
6.      Speech Synthesis
Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara. Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan melihat dan membaca.

Sumber :
·         Anders Ingman, The Head Up Display Concept A Summary With Special Attention To The Civil Aviation Industry, School Of Aviation Lud University
·         Edy Winarno, Pengolahan Citra,fti-unisbank-smg, 2009
·         Hiroshi Ishii, Tangible User Interfaces, MIT Media Laboratory
·         K.R. Aida-Zade, C.Ardil dan A.M.Sharifove, The Main Principles Of Text-To-Speech System, 2010
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Speech_recognition
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Pengenalan_ucapan


MANAGEMENT DATA TELEMATIKA


Menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access), Manajemen Data adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Manajemen Data pada telematika terdiri dari :
1.          Manajemen Data Sisi Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah ini.
-          Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). Mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.

2.          Manajemen Data Sisi Server
Manajemen Data yang terjadi pada sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS dibawah ini.  MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS) Adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial.

3.          Manajemen Database Sistem Perangkat Bergerak
Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.

Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Kegiatan manajemen data mencakup :
-          Pengumpulan Data
-          Integritas dan Pengujian
-          Penyimpanan
-          Pemeliharaan
-          Keamanan
-          Organisasi
-          Pengambilan
-          Kegiatan Manajemen Data
KETERANGAN:
·         Pengumpulan Data : Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
  • Integritas dan Pengujian : Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Penyimpana : Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
  • Pemeliharaan : Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
  • Keamanan : Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
  • Organisasi : Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
  • Pengambilan : Data tersedia bagi pemakai.

Fungsi-Fungsi Manajemen
  1. Forecasting
    Forecasting adalah peramalan tentang kondisi-kondisi di masa depan yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi. Arti masa depan secara sederhana dan tepat adalah perubahan. Masa depan itu adalah perubahan. Oleh karena itu masa depan mempunyai beberapa karakteristik, yakni :
§  Pasti beda dengan sekarang.
§  Penuh dengan ketidakpastian.
§  Tidak dapat direkayasa.
§  Tidak dapat dikendalikan.
§  Perubahan yang terjadi semakin cepat.
§  Paradoks dengan keinginan manusia.

Perubahan dipicu oleh beberapa faktor :
§  Teknologi, kiat mengerjakan sesuatu berdasarkan logika rasional.
§  Ekonomi, prilaku mendayagunakan sumber dalam memenuhi kebutuhan hidupan  
§  Sosial, hubungan dalam masyarakat.
§  Politik, pengelolaan kekuasaan dan kekuatan.

  1. Planning (Perencanaan)
Planning adalah suatu proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan   strategi dan taktik untuk mencapainya.
Karakteristik tujuan yang efektif :
§  Spesifik dan dapat dimengerti.
§  Dapat diukur.
§  Punya kerangka waktu tertentu.
§  Singkat.
§  Standar.
§  Realistik.
§  Fleksibel.
§  Dapat diterima.

Tujuan perencanaan:
§  Meningkatkan fokus dan fleksibelitas.
§  Meningkatkan koordinasi.
§  Meningkatkan kontrol.
§  Memperbaiki manajemen waktu.
§  Agar perubahan yang terjadi di masa depan tidak terlalu berbeda dari tujuan organisasi.
§  Problem Solving.

  1. Decision Making (Pengambilan Keputusan)
Decision Making adalah menentukan pilihan diantara beberapa alternatif untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan organisasi.
  1. Budgeting (Penganggaran)
Budgeting adalah anggaran pendapatan dan pengeluaran yang teratur yang meliputi semua tahap kegiatan untuk suatu jangka waktu tertentu.
  1. Staffing (Pengisian Staff)
Staffing adalah kegiatan organisasi memenuhi sumber daya manusianya.
Secara skematis staffing dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perencanaan SDM – Rekruitmen – Seleksi – Orientasi dan Penempatan – Pengembangan – Penilaian Kinerja – Kompensasi – Hubungan Ketenagakerjaan.
  1. Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi dalam tiga fungsi :
§  Pemimpinan, menyalurkan semua kemampuan individu pada aktifitas organisasi demi mencapai tujuan.
§  Pengarahan, menyelia-memotivasi-mendelegasikan-menilai kinerja.
§  Koordinasi, integrasi dari kegiatan-kegiatan individu dan unit-unit ke dalam suatu usaha bersama ke arah tujuan organisasi.
  1. Controlling (Pengawasan)
Controlling adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan yang diharapkan.
Tahap-tahap dalam controlling :
§  Tetapkan standar.
§  Monitor dan ukur kinerja aktual.
§  Bandingkan hasil kinerja aktual dan standar.
§  Ambil tindakan perbaikan dan buat penyesuaian.
  1. Evaluasi.
    Evaluasi adalah upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Objek evaluasi :
§  Kendala-kendala dan penyimpangan.
§  Hasil.

Secara sederhana kesemua fungsi manajemen itu terangkum dalam apa yang dikemukan George R. Terry dalam POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Masalah dalam Management Data Telematika
Masalah data telematika adalah data bisa disimpan dalam macam-macam tipe penyimpanan seperti text file, relational database, hierarchical database, object oriented data base, spreadsheet, dan beberapa bentuk yang lain. Lebih jauh, setiap bentuk penyimpanan mempunyai bermacam-macam cara penyimpanan, tergantung pada si pembuatnya. Sebagai contoh, walaupun sama-sama relational database, data yang disimpan di Oracle database disimpan dengan cara yang berbeda dengan kalau data tersebut disimpan di Sybase database.
Masalah tipe penyimpanan menjadi semakin rumit karena cara pengaksesan data pun bisa berbeda-beda. Masalah pengaksesan di relational database cukup teratasi dengan adanya SQL (Structured Query Language), tapi sekali lagi ini hanya terjadi di relational database dan bukan di tipe penyimpanan data yang lain (kita tidak bisa mengakses text file dengan perintah SQL, misalnya). Seperti bahasa pemrograman, SQL pun mengalami masalah dalam standarisasinya, karena tiap vendor mempunyai perintah-perintah tambahan yang berbeda satu dengan yang lain.

Manfaat Management Data Telematika
Manfaat yang di dapat dalam melakukan management data atelematika dapat di lihat sebagai berikut:
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file.
2. Integritas data lebih terjamin Masalah redudansi sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.


Referensi Atau Sumber
http://masrurihherry.blogspot.com/2011/11/manajemen-data-telematika.html
http://kall-el-rein.blogspot.com/2009/08/manajemen-pengertian-dan-ruang-lingkup.html
kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-7.html ‎
http://yusuke-chan.blogspot.com/2011/11/manajemen-data-telematika.html
http://saprida.blogspot.com/2011/11/manajemen-data-bab-ix.html
http://sultanifajar.blogspot.com/2012/11/manajemen-data-sisi-klien.html