Bahaya Gadget Bagi Anak - Sekarang ini
jamannya kemajuan teknologi, kalo orang barat bilangnya teknologi. Gadget canggih udah bukan barang mewah lagi,
sampe - sampe anak kecil pun udah pada punya gadget. Parahnya yang ngasi gadget
itu orang tua nya sendiri. Haduh saya sampe heran, emang apa sih manfaat gadget
buat anak - anak? Yang ada menurut saya malah bahaya. Bahaya nya apa?. Gadget
seperti smartphone sama pc tablet itu kan sebenernya dirancang untuk membantu
atau mempermudah pekerjaan kan? Tapi kenapa yang pake malah anak - anak yang
gak ngerti apa - apa?
Prinsip perkembangan adalah perkembangan merupakan proses
yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia secara terus menerus
berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang
hidupnya. Prinsip yang lain adalah semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi, baik aspek fisik, emosi, inteligensi maupun sosial. Terdapat
hubungan yang positif di antara aspek-aspek tersebut
Tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan
dasar (basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada
tahun berikutnya dia harus belajar inisiatif dan industri yang mengarahkannya
ke dalam penemuan identitas dirinya
Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai
berbagai macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas senso-motorik telah
dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya
pada waktu mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan
mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu.
Sekitar tahun ke-4 semua pola lokomotorik yang biasa sudah dapat dikuasainya.
TAHAP PENGENALAN GADGET PADA ANAK BERDASARKAN
USIA
Usia 2 s/d 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus
didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan sekedar
persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut
bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan
emosional antara sang anak dengan orangtua
Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri.
Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua
sebelumnya
Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan
sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan
kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah
anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang
harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa
adanya partisipasi dari orangtua
Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih
banyak pengalaman dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah
kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan
norma sendiri. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di
Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang
disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif
Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya.
Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online
chat . Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan
anaknya. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk
bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya
Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang
secara fisik, emosi dan intelektual.
DAMPAK NEGATIF GADGET TERHADAP ANAK
· Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan
pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di
internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final
· Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi
mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
· Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi
mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
·
Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin
relasi secara dangkal
·
Mengalami penurunan konsentrasi
·
Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
·
Malas menulis dan membaca
·
Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar