KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
- KOMUNIKASI DIAGONAL KE BAWAH
Komunikasi diagonal ke bawah adalah
komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan pejabat atau pimpinan
yang lebih rendah. Antara
atasan dan bawahan tidak ada hubungan hirarki tetapi hanya merupakan hubungan
kerja. Dilihat dari segi ketatalembagaan,
komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dan satuan
organisasi yang lebih tinggi dengan satuan organisasi yang lebih rendah.
·
KOMUNIKASI DIAGONAL KE ATAS.
Atas
dasar pengertian komunikasi diagonal ke atas dan komunikasi diagonal ke bawah
seperti telah diuraikan di atas, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa
komunikasi diagonal (ke atas maupun ke bawah) adalah komunikasi antara
pejabat-pejabat atau unit-unit yang berbeda tingkatan (level) dan wewenangnya
baik yang secara fungsional ada hubungannya maupun secara fungsional tidak ada
hubungannya.
·
KOMUNIKASI HORISONTAL
Komunikasi horisontal adalah komunikasi
antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya
komunikasi antara Kepala Biro dengan Kepala Biro, Kepala Bagian dengan Kepala
Bagian, Kepala Seksi dengan Kepala Seksi.
Dari
segi ketatalembagaan, komunikasi horisontal adalah komunikasi antar satuan
organisasi yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya Biro Hukum dengan
Biro Kepegawaian, Bagian Keuangan dengan Bagian Pengadaan, Seksi Pol Kendaraan
dengan Seksi Keamanan.
·
KOMUNIKASI SATU ARAH
Komunikasi
satu arah atau one way communication
adalah komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi (komunikan). Komunikan sengaja tidak memberi
tanggapan karena sesuatu hal, atau komunikator memang sengaja tidak memberi
kesempatan kepada komunikan untuk memberi reaksi. Apabila
komunikasi ini terjadi antara pimpinan dengan bawahan maka komunikasi dari pimpinan
itu lebih bersifat komando atau perintah, sehingga bawahan hanya berperan
sebagai pelaksana perintah saja.
Komunikasi
satu arah ini berlangsung top-down, cepat dan efisien, tetapi tidak memberi
kepuasan bagi komunikan. Komunikasi
satu arah menimbulkan kesan pimpinan yang otoriter. Komunikasi satu arah juga sering
menimbulkan berbagai ketegangan atau pertentangan karena adanya kesalahpahaman
dan ketidakjelasan.
·
KOMUNIKASI DUA ARAH
Komunikasi
dua arah atau two-way communication adalah
komunikasi yang berlangsung secara timbal-balik. Komunikator mendapat respon,
umpan balik atau feed back dari pihak komunikan sehingga muncul saling
pengertian antara kedua belah pihak. Komunikasi dua arah berlangsung secara
lamban sehingga tidak efisien, dan keputusan tidak dapat diambil dengan cepat. Akan tetapi komunikasi dua arah dapat
menghindari terjadinya kesalahpaman yang sehingga dapat menimbulkan situasi
kerja yang akrab, penuh kekeluargaan dan demokratis.
Media
yang dipergunakan baik untuk komunikasi satu arah maupun dua arah adalah dengan
memo/nota dalam, telepon, interpon, surat tugas, perintah atau intruksi, baik
secara lisan maupun secara tertulis.
·
KOMUNIKASI SATU LAWAN SATU
Komunikasi
satu lawan satu adalah komunikasi antar-pribadi. Komunikasi
ini dapat terjadi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara seorang
pimpinan dengan seorang pimpinan yang setingkat, antara seorang bawahan dengan
seorang bawahan. Media yang dipergunakan bisa media lisan misalnya dengan tatap
muka, melalui telepon atau interphone, dan dapat pula melalui media tertulis,
misalnya memo/nota dalam, surat dinas, dan sebagainya.
·
KOMUNIKASI SATU LAWAN BANYAK
Komunikasi
satu lawan banyak adalah komunikasi antara seseorang dengan beberapa orang
dalam suatu kelompok. Komunikasi ini dapat berlangsung antara seorang pimpinan
dengan para bawahan pada saat pimpinan memberi penjelasan tentang kebijaksanaan
yang akan ditempuh organisasi, dan antara seorang bawahan yang sedang
diinterview tentang peristiwa yang sedang terjadi.
·
KOMUNIKASI BANYAK LAWAN SATU
Komunikasi
banyak lawan satu atau kelompok lawan satu adalah komunikasi antara kelompok
dengan seseorang. Komunikasi
ini dapat terjadi antara semua anggota organisasi dengan pimpinan organisasi,
atau antara beberapa orang pimpinan dengan pimpinan organisasi dan antara
beberapa orang bawahan dengan pimpinannya.
Media
komunikasi yang dipergunakan, misalnya:
interview, rapat dinas, rapat pimpinan, rapat kerja, ceramah, pidato dan
sebagainya.
·
KOMUNIKASI
KELOMPOK
LAWAN KELOMPOK
Komunikasi
kelompok lawan kelompok adalah komunikasi antara sekelompok pegawai/karyawan
dengan kelompok pegawai/karyawan yang lain. Misalnya, Sekelompok pimpinan
dengan sekelompok bawahan,
sekelompok
bawahan dengan sekelompok pimpinan,
dan lain-lain.
Saluran
media komunikasi yang dipergunakan bisa dalam bentuk rapat, lokakarya dan
sebagainya.
·
KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi
formal adalah komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi, yang
secara tegas diatur dan telah ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi formal
berhubungan erat dengan proses penyelenggaraan kerja dan bersumber dari
perintah-perintah resmi, sehingga komunikasi formal mempunyai sanksi resmi.
Thank you
BalasHapus